Syukur Akan Terus Menambah Nikmat
Sunday, 13 July 2014
SUDUT HUKUM | Syukur
akan terus menambah nikmat dan membuat nikmat itu terus ada. Hakekat syukur
adalah melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat.
Ibnu
Abid Dunya menyebutkan hadits dari ‘Abdullah bin Shalih, ia berkata bahwa telah
menceritakan padanya Abu Zuhair Yahya bin ‘Athorid Al Qurosyiy, dari bapaknya,
ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا
يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة
“Allah tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu. Karena Allah Ta’ala berfirman,
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.” (QS. Ibrahim: 7) (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 124)
Al Hasan
Al Bashri berkata, “Sesungguhnya Allah memberi nikmat kepada siapa saja yang
Dia kehendaki. Jika seseorang tidak mensyukurinya, maka nikmat tersebut berbalik
jadi siksa.”
Ibnul
Qayyim berkata, “Oleh karenanya orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang
menjaga nikmat). Karena ia benar-benar nikmat itu terus ada dan menjaganya
tidak sampai hilang.” (‘Iddatush Shobirin, hal. 148)
Dalam
hadits disebutkan,
وَإِنَّ
الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
“Sesungguhnya seseorang terhalang mendapatkan rezeki karena dosa yang ia perbuat.” (HR. Ibnu Majah no. 4022. Hadits ini adalah hadits dho’if kata Syaikh Al Albani) Semoga bermanfaat.
(*rumaysho.com)