Besarnya Cinta Mereka
Thursday, 6 March 2014
Sudut Hukum | Kalau anda melihat seorang nenek yang
terlihat ceria ketika bersama cucunya, itulah rasa sayang yang sesungguhnya. Bukan
seperti rasa sayang para caleg. Anak-anak juga lebih senang berada didekat
kakek dan neneknya ketimbang disamping orang tuanya, hal ini dikarenakan : anak-anak
lebih menghargai waktu yang kita luangkan untuknya, ketimbang harta yang kita
belanjakan untuknya.
Mengapa saya kali ini membuat posting
tentang nenek? Tidak lain hanyalah karena saya salut membaca berita diserambi
Indonesia kemarin. Awalnya saya sempat berburuk sangka kepada nenek itu, tapi
setelah saya tahu yang sebenarnya saya terkagum-kagum.
Kenapa sempat berburuk sangka? Awalnya ketika
say abaca judul berita diserambi, saya membayangkan kok ada seorang jamaah yang
bertindak sebodoh itu, lebih-lebih itu bukan negerinya sendiri, sangat bodoh,
mungkin jahil murakap. Seorang jamaah ditangkap karena menggunting kain penutup
ka’bah.
Namaun hari ini, kata bodoh yang saya
anggap kemaren menjadi rasa kagum yang luar biasa. Setelah beberapa media
online mencoba mewawancarainya, sehingga saya tahu kenapa dia bertindak sebodoh
itu.
foto: ibu Nurjannah |
Masalahnya simple saja, dia sedang mencariobat buat cucunya. Seorang anak yang sudah 4 tahun namun belum bisa berbicara,
dia percaya dengan karamah yang ada pada kain itu mungkin akan bisa mengobati
cucunya. Tidak peduli apa yang terjadi, yang penting cucunya bisa sembuh.
Bagaimana dengan cinta kita terhadap mereka ?
Ini adalah satu dari puluhan juta, yang
tuhan nampakkan pada kita supaya kita tahu betapa mereka menyayangi kita. Tega mengorbankan
waktu, rasa malu, biaya yang tidak sedikit untuk bisa mendapatkan secabit kain
penutup ka’bah.
Liahat, berapa besar cinta mereka?, apakah
kita pernah melakukan hal yang nilainya sama dengan yang mereka lakukan? Saya rasa
tidak, kalaupun ada sangatlah sedikit. Bagaimana sikap kita ketika mereka
menyuruh kita melakukan sesuatu, seperti membantu mereka? Dan apakah kalian
rela mengorbankan janji yang telah kalian buat dengan orang lain jika
bertentangan dengan kepentingan mereka?
Saya berani menjamin, kita lebih mementingkan
orang lain ketimbang mereka. Wahai saudaraku, bukalah mata, lihat, Allah sedang
memberitahu kita berapa cinta mereka terhadap kita, lewat pencuri penutup kain
ka’bah. Bukalah mata sebelum terlambat, karena tidak aka nada gunannya jika kita
membuka mata setelah mereka menutup mata.[]