Karya-karya Mohammad Hatta
Thursday, 3 October 2019
Mohammad Hatta adalah orang yang sangat produktif, aktif dan memiliki kecerdasan spiritual serta intelektual yang memadai. Dengan kecerdasannya, setiap pemikirannya selalu ia bukukan. Sudah lebih dari 40 buah buku karangan Hatta yang dibukukan. Buku yang ditulis dan pertama kali diterbitkan tahun 1926 semasa di Den Haag Belanda Berjudul “Economische Werelbouw En Macthtstegen Stellingen“ dan karya lain yang terkenal adalah “Portrait of a Patriot“, adapun karya-karya lain diantaranya adalah:
Disamping beberapa karya tersebut ada banyak karya lain yang berupa artikel dan makalah serta naskah pidato yang telah disadur, dicetak dan diterbitkan oleh beberapa tokoh nasional sekarang dan penerbit, diantaranya sebagai berikut :
Dari sekian karya Hatta, yang jadi momentum terpenting adalah pledoinya dihadapan Pengadilan Den Haag negeri Belanda pada tanggal 9 Maret 1928. Dan diantara salah satu sekian karya, merupakan cerminan sikap Hatta dalam memahami dan melihat pertarungan idiologi kapitalisme dan sosialisme serta komunisme, yaitu pada karya yang diberi judul “Indonesche Vrijs” (Indonesia Merdeka).
Tetapi demikian, pada dasarnya kumpulan karya Hatta yang diterbitkan dalam tahun 1952 terbagi atas dua bagian yang terpisah. Pertama, terbit pada saat hari ulang tahunnya ke-50, berisi karya yang ditulis dalam bahasa Belanda dan beberapa buah karya yang ditulis dalam atau pidato bahasa Perancis dan Inggris, hampir dalam karya-karya ini ditulis semasa Hatta masih di Belanda, terkecuali dua judul yaitu ; Pertama, “ Enige Grondtreken Van De Economische Wereldbouw” yang pada awalnya dimuat dalam Manndblad Sin Titpo, Tahun 1938, No, 6, 7, 8 dan 9. Kedua, Marxisme of Epigonenwijsheid ? yang isinya sebagai tanggapan atas serangan seorang komunis terhadap karangannya di “Sin Tit Po“ yang dimuat dalam majalah mingguan “Nationale Commentaren“ No. 10, 11, 12, 13 dan 14 Tahun 1940. Kedua karya tersebut ditulis pada saat ia dipengasingan Banda Naira. Dalam Majalah Indonesia dan kemudian disadur kedalam Bahasa Belanda ada dua karya yaitu: Pertama, “Verspreide Geschriften” yang tebalnya lebih dari 580 halaman. Kedua, terbagi atas IV Jilid berisi karya-karya Hatta sendiri yang kebanyakan ditulis pada saat sudah kembali di Indonesia. Pada Jilid IV ini memuat karya-karya ilmiah pada waktu ia menjadi Wakil Presiden, tebalnya hampir 1000 halaman, sebab karya ini bukan salinan ke dalam Bahasa Indonesia. Untuk itu, hingga sekarang banyak karya-karya pemikiran Hatta yang diterbitkan kembali setelah beliau wafat.
Mengenai penulisan buku memori pribadinya, Hatta sejak awal tidak berkehendak menulisnya, sebab menurut pandangannya terlalu subyektif. Hatta ingin menyerahkan penulisan sejarah bangsa dan negara Indonesia kepada ahli sejarah. Tetapi berhubung dengan usaha memalsukan sejarah di masa orde lama, maka atas desakan pemuda, pada permulaan 1960-an dimulailah penulisan kenang-kenangan di masa lampau, yang menceritakan pengalamannya waktu masa kecil, muda, perjuangan dan pergerakan, buku sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai jilid pertama dari penulisan memori itu.
- L’ Indonesie et Son Probleme de’t Independence (Indonesia dan Masalah Kemerdekannya tahun 1928.
- Indonesia Merdeka (Indonesia Vrijs) tahun 1928.
- Tujuan dan Politik PNI, tahun 1931. Bersamaan ini pula selama memimpin PNI Baru, di Jakarta ia sempat menulis buku dengan judul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme pada tahun 1934.
Disamping beberapa karya tersebut ada banyak karya lain yang berupa artikel dan makalah serta naskah pidato yang telah disadur, dicetak dan diterbitkan oleh beberapa tokoh nasional sekarang dan penerbit, diantaranya sebagai berikut :
- Rasionalisasi, Surabaya, 1939
- Mencari Volkend Bond dari Abad ke Abad, Bukittinggi : Penyiaran Ilmu, 1939.
- Bank dalam Masyarakat Indonesia, Bukittinggi : Bank Nasional, 1942.
- Beberapa Pasal Ekonomi, Jakarta : Balai Pustaka, 2 Jilid, Jilid I, Cet. Ke-4, tahun 1950 dan Jilid II, Cet. Ke-2, 1951.
- Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta : Kementerian Penerangan, 1950.
- Kooperasi Jembatan ke Demokrasi Ekonomi, Jakarta : Kementrian Penerangan, 1953.
- Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta : Tintamas, 1953.
- Meninjau Masalah Kooperasi, Jakarta : Pembangunan, 1954.
- Verspreide Geschriften, Jakarta : Van deer Peet, 1952.
- Pengantar ke Jalan Ekonomi Perusahaan, Jakarta : Pembangunan, 1955.
- Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan, Jakarta : Pembangunan, 1954.
- Indonesia’s Foreign Policy, in Foreign Affairs, No. 3, April, 1953.
- Kooperasi dan Pembangunan, Jakarta : Kementerian Penerangan, 1956.
- The Cooperativ Movement In Indonesie, Ithaca, New York : Cornel University Press, 1956.
- Lampau dan Datang, Jakarta : Djembatan, 1956.
- Meninjau Sumatera Tengah, dalam Pikiran Rakyat, 3 Juni 1957 dan 24 Juni 1957.
- Meninjau Tugas Kita, 8 Juli 1957.
- Pembentukan Tugas dan Konstitusi, Pikiran Rakyat : bulan 17 April 1957.
- Rakyat Terpaksa Menderita akibat Tindakan Gila-gilaan, Indonesia Raya, 27 Desember 1957.
- Mari Memperbaiki Nasib Sendiri, 9 Maret 1957.
- The Cooperative Movement in Indonesia, Ithaca, New York : The Modern Indonesian Project Sontheast Asia Program : Cornel University Press, 1957.
- Diatas Jalan yang Salah, Pikiran Rakyat, 13 Agustus 1957.
- Islam Masyarakat Demokrasi dan Perdamaian, terj. L. E. Hakim, Jakarta: Tintamas, 1957.
- Kumpulan Pidato-Pidato Selama Berkunjung di RRC, Peking: Kedutaan Besar Republik Indonesia. 1957.
- Indonesia Between The Power Bloes, in Foreign Affairs, No. 3 April 1958.
- 25 Tahun Koperasi, 1958.
- Pendidikan Menengah Koperasi, Yogyakarta : Yayasan Pendidikan Koperasi, 1958.
- Demokrasi Kita, Jakarta : Panji Masyarakat, 1960.
- Ekonomi Terpimpin, Jakarta : Fasco, 1960.
- Colonialism and War Danger, Asian Survey, Nopember, 1961.
- Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia, Jakarta : Djambatan, 1963.
- Nuzulul Qur’an, Bandung : Angkasa, 1966.
- Pancasila Jalan Lurus, Bandung : Angkasa 1966.
- Peranan Pemuda Menuju Indonesia Merdeka, Bandung : Angkasa, 1966.
- Teori Ekonomi, Politik Ekonomi dan Orde Ekonomi, Jakarta : Tintamas, 1967.
- Pendidikan Nasional Indonesia, Bogor : Melati, 1968.
- Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, Jakarta : Tintamas, 1969.
- Perkembangan Koperasi di Indonesia, 1970-an.
- Abadi Indonesia Raya, Jakarta : Kompas, Pedoman, 14 November 1970.
- Sesudah 25 Tahun, Jakarta : Djambatan, 1970.
- The Putera Reports : Problem in Indonesia Japanese Wartime Cooperation, terj. William. H. Federick, Ithaca New York : Cornel Modern Indonesia Project, 1971.
- Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun, Jakarta : Kumpulan Karangan, Koperasi Pegawai Negeri, 1971.
- Ekonomi Berencana, Jakarta : Gunung Agung, 1971.
- Mimpi dan Kenyataan, 10 Agustus 1972.
- Merata, Jakarta : Yayasan Idayu, 1972.
- Apa Benar ? “ April 1972.
- Soal Hak Recall, Jakarta : Kompas, 8 Maret 1973.
- Masihkah Negara Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila, Jakarta : Kompas, 1 Maret 1973.
- Participation in The Struggle For Indonesche Independence, Yogyakarta, 1974.
- Prinsip Ekonomi dan Ujung Pandang : Hasanudin University Press, 1974.
- Menuju Negara Hukum, Jakarta : Yayasan Idayu, 1975
- Indonesia Merdeka, Jakarta : Bulan Bintang, 1976.
- Bagaimana Caranya Membangun Koperasi Kembali, Jakarta : Pidato pada Musyawarah Kerja Dewan Koperasi Indonesia di Istana Negara, 8 Januari 1976.
- Uraian Pancasila, Jakarta : Yayasan Idayu, 1975.
- Pengertian Pancasila, Jakarta : Idayu Press, 1977.
- Permulaan Pergerakan Nasional, Jakarta : Idayu Press, 1977.
- Bung Hatta Menjawab, Jakarta : Gunung Agung, Peny. Zainul Yasni, 1978.
- Memori, Jakarta : Tintamas, 1979.
- Ekonomi Indonesia, dalam ISLD, 15 Juni 1979.
- Ilmu dan Agama, Jakarta : Yayasan Idayu, 1980.
- Nama Indonesia (Penemuan Komunis), Jakarta : Yayasan Idayu, terj. Bagus Siagian, 1980.
- Alam Pikiran Yunani 1941-1950, Jakarta : Tintamas, 3 Jilid, 1982.
Dari sekian karya Hatta, yang jadi momentum terpenting adalah pledoinya dihadapan Pengadilan Den Haag negeri Belanda pada tanggal 9 Maret 1928. Dan diantara salah satu sekian karya, merupakan cerminan sikap Hatta dalam memahami dan melihat pertarungan idiologi kapitalisme dan sosialisme serta komunisme, yaitu pada karya yang diberi judul “Indonesche Vrijs” (Indonesia Merdeka).
Tetapi demikian, pada dasarnya kumpulan karya Hatta yang diterbitkan dalam tahun 1952 terbagi atas dua bagian yang terpisah. Pertama, terbit pada saat hari ulang tahunnya ke-50, berisi karya yang ditulis dalam bahasa Belanda dan beberapa buah karya yang ditulis dalam atau pidato bahasa Perancis dan Inggris, hampir dalam karya-karya ini ditulis semasa Hatta masih di Belanda, terkecuali dua judul yaitu ; Pertama, “ Enige Grondtreken Van De Economische Wereldbouw” yang pada awalnya dimuat dalam Manndblad Sin Titpo, Tahun 1938, No, 6, 7, 8 dan 9. Kedua, Marxisme of Epigonenwijsheid ? yang isinya sebagai tanggapan atas serangan seorang komunis terhadap karangannya di “Sin Tit Po“ yang dimuat dalam majalah mingguan “Nationale Commentaren“ No. 10, 11, 12, 13 dan 14 Tahun 1940. Kedua karya tersebut ditulis pada saat ia dipengasingan Banda Naira. Dalam Majalah Indonesia dan kemudian disadur kedalam Bahasa Belanda ada dua karya yaitu: Pertama, “Verspreide Geschriften” yang tebalnya lebih dari 580 halaman. Kedua, terbagi atas IV Jilid berisi karya-karya Hatta sendiri yang kebanyakan ditulis pada saat sudah kembali di Indonesia. Pada Jilid IV ini memuat karya-karya ilmiah pada waktu ia menjadi Wakil Presiden, tebalnya hampir 1000 halaman, sebab karya ini bukan salinan ke dalam Bahasa Indonesia. Untuk itu, hingga sekarang banyak karya-karya pemikiran Hatta yang diterbitkan kembali setelah beliau wafat.
Mengenai penulisan buku memori pribadinya, Hatta sejak awal tidak berkehendak menulisnya, sebab menurut pandangannya terlalu subyektif. Hatta ingin menyerahkan penulisan sejarah bangsa dan negara Indonesia kepada ahli sejarah. Tetapi berhubung dengan usaha memalsukan sejarah di masa orde lama, maka atas desakan pemuda, pada permulaan 1960-an dimulailah penulisan kenang-kenangan di masa lampau, yang menceritakan pengalamannya waktu masa kecil, muda, perjuangan dan pergerakan, buku sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai jilid pertama dari penulisan memori itu.