Adab Bergaul Dalam Islam
Sunday, 23 August 2015
Sudut Hukum | Adab Bergaul Dalam Islam
Ketahuilah bahwa “sahabatmu‟ yang tak pernah berpisah denganmu entah dalam keadaan
diam, bepergian, tidur, diam, bahkan dalam hidup dan matimu adalah Tuhan
Penciptamu. Selama engkau mengingatNya, niscaya Dia menjadi “Teman dudukmu". Sebab, Allah Swt.
berkata, “Aku adalah teman duduk bagi orang yang berzikir pada-Ku.”
Selama
hatimu sedih karena tak mampu menunaikan kewajiban agamamu, maka Dia senantiasa
menyertaimu. Sebab Allah Swt. berkata, “Aku berada bersama mereka yang hatinya
sedih karena-Ku.” Apabila engkau betul-betul mengenali-Nya, niscaya engkau akan
menjadikan-Nya sebagai “sahabat‟ dan niscaya engkau akan meninggalkan yang
lainnya. Jika engkau tak mampu melaksanakan hal itu setiap waktu, maka engkau
harus menyediakan waktu di malam dan di siang hari untuk kau pergunakan
berkhalwat bersama Tuhan dan merasakan kenikmatan bermunajat kepada-Nya.
Berkenaan dengan hal itu, engkau harus mengetahui adab-adab menjalin hubungan dengan
Tuhan. Yaitu, menundukkan kepala, menjaga pandangan mata, mengkonsentrasikan
pikiran, senantiasa diam, menenangkan anggota badan, segera mengerjakan
perintah, meninggalkan larangan, tidak menolak takdir, senantiasa berzikir dan
berpikir, mengutamakan yang hak atas yang batil, putus asa dari makhluk, tunduk
dengan perasaan hormat, risau diliputi oleh rasa malu, tenang dalam berusaha
karena yakin atas jaminan-Nya, bertawakal kepada karunia Allah Swt. Semua ini
harus menjadi karaktermu sepanjang siang dan malam. Itulah adab menjalin
hubungan dengan “Teman yang tak pernah berpisah denganmu.” Adapun semua makhluk, dalam waktu
tertentu akan berpisah denganmu.[]