Sejarah Pertambangan Panas Bumi
Saturday, 29 October 2016
SUDUT HUKUM | Pertambangan Indonesia telah mengalami perkembangan dari berbagai
macam zaman, ada baiknya penulis terlebih dahulu memapaparkan secara singkat
sejarah Pertambangan Indonesia. Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi
diputuskan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) DESDM yang berlangsung pada tanggal 1
Nopember 2007 di Badan Geologi Bandung. diikuti oleh para Pejabat Eselon I dan
II DESDM dipimpin oleh Menteri Energi dan Surnber Daya Mineral. Berdasarkan
hasil penetapan tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan
surat kepada Presiden No. 1349/04/ME~LS/2008 tanggal 26 Pebruari 2008
mengusulkan Hari Jadi Pertambangan dan Energi untuk ditetapkan dalam Keputusan
Presiden. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden Repub1ik Indonesia Nomor 22
tahun 2008 tanggal 27 September 2008 ditetapkan Hari Jadi Pertambangan dan
Energi adalah tanggal 28 September.
Sejarah pertambangan dan energi sendiri di Indonesia dimulai dengan
kegiatan pertambangan yang dilakukan secara tradisional oleh penduduk dengan
seizin penguasa setempat atau tuan tanah. seperti, Raja, ataupun Sultan. Pada
tahun 1602 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk VOC, mereka selain menjual
rempah-rempah juga mulai melakukan perdagangan hasil pertambangan, pada tahun
1652 mulailah dilakukan penyelidikan berbagai aspek ilmu kealaman oleh para
ilmuwan dari Eropa. Pada tahun 1850 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dienst
van het Mijnwezen (Mijnwezenn-Dinas Pertambangan) yang berkedudukan
di Batavia untuk lebih mengoptimalkan penyelidikan geologi dan pertambangan
menjadi lebih terarah.
Menjelang tahun
1920, sesuai dengan rencana Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Bandung
sebagai ibukota Hindia Belanda, maka dilakukan persiapan untuk memindahkan
kantor Mijnwezen ke Bandung. Departement Burgerlijke Openbare Werken (Departemen
Pekerjaan Umum) yang membawahi Mijnwezen dan menempati Gedung Sate. Pada tahun
1922, lembaga Mijnwezen ini berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw.
Pada Tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun gedung Geologisch
Laboratorium yang terletak di jalan Wilhelmina Boulevard untuk kantor Dienst
van den Mijnbouw dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929. selanjutnya
gedung ini dipergunakan untuk penyelenggaraan sebagian dari acara Pacific
Science Congress ke IV. Gedung ini sekarang bernama Museum Geologi, yang
berlamat di jalan Diponegoro No. 57 Bandung. Dengan melewati berbagai zaman
dengan segala kelebihan dan kekurangannya pertambangan Indonesia sendiri
memiliki corak pengelolaan yang khas, seperti yang hak untuk mengelola lebih
diberikan pada pihak asing dan bangsa Indonesia sendiri hanya mendapatkan
sedikit dari manfaat kekayaan perut bumi Indonesia ini. Beranjak pada paradigma
baru kegiatan industri pertambangan modern dewasa ini ialah mengacu pada konsep
Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan. Yang dimaksud dengan
asas berkelanjutan dan bemawasan lingkungan adalah asas yang secara terencana
mengintegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya dalam
keseluruhan usaha pertambangan mineral dan batubara untuk mewujudkan
kesejahteraan masa kini dan masa mendatang.
Indonesia berada
di sabuk mineral (Rim of Fire) dengan potensi mineral yang tinggi. Dan
jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, Indonesia memimpin dalam produksi
tembaga, emas, perak, nikel, timah dan batu bara. Berdasarkan hasil Survey
Pertambangan Indonesia yang dilakukan oleh PWC (Price Waterhouse Coopers)
tahun 2011, diperoleh gambaran bahwa dalam kurun waktu 2007 sampai 2011, secara
umum produksi pertambangan Indonesia mengalami kenaikan, Pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan
pengusahaan mineral atau batubara yang rneliputi penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Menurut Pasal 34
Undang-undang Noomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
usaha pertambangan dikelompokkan atas:
- pertambangan batubara.
- Pertambangan mineral radioaktif;
- Pertambangan mineral logam;
- Pertambangan mineral bukan logam; dan
- Pertambangan batuan.
Baca Juga
Sektor pertambangan, khususnya pertambangan mineral dan batubara,
mengalami bonanza atau masa puncak kejayaan pada era 2006 sampai dengan akhir
2011 seiring dengan melambungnya harga minyak bumi dan motivasi dari berbagai
pihak untuk mencari dan memaksimalkan sumber energi selain minyak dan gas bumi.