Nama Itu Penting
Thursday, 20 February 2014
“Apalah arti sebuah nama?”
Inilah kata yang ditulis
oleh Shakespeare dalam
cerita romeo dan Juliet. Kata inipun sudah sering kita dengar dari mulut anak
anak muda meskipun mereka tidak kenal siapa yang mengungkapkannya pertama kali.
Namun, seiring berjalannya
waktu kata itu sepertinya semakin tidak bermakna lagi. Sekarang nama itu begitu
berharga, begitu bernilai. Berapa harga logo NIKE, ADIDAS, COCA_COLA, JEANS,?
Kalau kita tulis mungkin kita tidak bisa membaca kerena banyaknya nol yang
berada dibelakangnya. Untuk bintang iklannya saja mereka membayar milyaran rupiah, apakah kita masih berani
bilang “Apalah arti sebuah nama?”
Diera selanjutnya, tidak
hanya nama-nama dialam nyata saja yang melonjak harganya, di dunia maya juga
terjadi hal yang sama, berapa harga domain SEX.COM? milyaran rupiah. Apakah
suatu nama tidak ada artinya?
Mengingat pentingnya suatu
nama, di setiap Negara sudah memiliki UU hak cipta tersendiri. Dimana orang
yang pertama kali menemukan nama tersebut akan menjadi pemiliknya dengan hak paten,
dan boleh mengambil keuntungan dari nama itu.
Berbeda dengan Shakespeare, dalam Islam, nama merupakan hal yang sangat
berharga. Bahkan nama adalah
doa yang berisi harapan masa depan si pemilik nama.
Allah berfirman dalam
surah al-hujarat: 11:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا
نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا
أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ
الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan
itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka
mereka Itulah orang-orang yang zalim.”
Ada 4 hal dari ayat
tersebut yg bisa kita ambil hikmahnya:
1. Jangan suka mengolok-olok orang, karena bisa jadi
orang tersebut lebih baik (terutama di sisi ALLAH SWT),
2. Jangan memanggil orang dg gelar (nama panggilan) yg
buruk,
3. Orang yg memanggil dg gelar yg buruk bisa menurunkan
derajat keimanannya menjadi tingkat/level fasik,
4. Lakukan taubat (nasuha), apabila kita pernah melakukan
hal2 tersebut di atas.
Empat poin diatas adalah
kesimpulan yang kita ambil secara tekstual, sedangkan secara kontekstual, dalam
masalah nama, Islam sangat menghargai sebuah nama.
Juga tercatat pada masa
khalifah Umar ada suatu cerita tentang masalah durhaka orang tua terhadap
anaknya. Yaitun(salah satunya) karena tidak memberikan nama yang baik kepada
anaknya.
Masihkah kita mengatakan “apa
arti sebuah nama?”