-->

Bill Clinton: Aceh Luar Biasa

SUDUT HUKUM | Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton terkagum-kagum saat menjejakkan kakinya di Aceh, Sabtu (19/7). Clinton seolah tak percaya atas apa yang dia saksikan terhadap berbagai kemajuan pembangunan Aceh setelah 10 tahun bencana tsunami yang menghantam provinsi ini.

sudut hukum
“Unbelievable, unbelievable..! (luar biasa, luar biasa..!)” katanya saat menjabat tangan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah yang menyambutnya di lantai atas gedung penyelamatan tsunami (Escape Building) di Desa Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Sabtu kemarin.

Seperti diketahui bencana tusnami menyebabkan lebih dari 200 ribu orang tewas, dan hampir 400 ribu rumah hancur atau rusak. Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan masyarakat non-pemerintah mengumpulkan lebih dari USD 5 miliar untuk mendukung pemulihan pascatsunami. Kunjungannya kali ini ke Aceh merupakan bagian dari inspeksi kemajuan terhadap Aceh pascatsunami yang dirangkai dengan beberapa kunjungannya ke beberapa negara lain.

Bill Clinton yang juga mantan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penanggulangan Tsunami tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang sekira pukul 11.00 WIB. Dalam pengawalan ketat para bodyguard dan aparat Brimob berkendaraan trail ia langsung menuju Desa Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh menggunakan bus. Saat turun dari bus, Clinton sempat melihat-lihat satu rumah warga berlantai dua yang masih hancur di Desa Lambung. Kemudian ia menyempatkan diri melihat bangunan escape building yang sudah ditunggui sejumlah pejabat Aceh untuk menyambutnya. Tampak di antaranya mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto, Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar.
Kepada Gubernur Aceh ia mengatakan bangga dengan apa yang sudah dicapai di Aceh. “Saya tak pernah membayangkan Aceh sudah sebaik ini. Ini pencapaian yang luar biasa,” ujar Clinton dalam percakapan dengan dr Zaini Abdullah didampingi Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar. Clinton mengakui dalam amatannya Aceh telah mengalami banyak perubahan yang tak pernah terbayang olehnya. “Nothing else that you can see here (tak ada apapun yang bisa Anda lihat di sini),” katanya seraya menunjukkan satu dari beberapa foto yang terpajang di dinding gedung escape building. Foto tersebut memperlihatkan dirinya bersama George W Bush (mantan Presiden AS) saat berada di Lampuuk, Aceh Besar yang porak-poranda dengan latar belakang Masjid Rahmatullah pada 2005.

Clinton juga mengungkapkan ada banyak pihak yang terlibat dalam pembangunan Aceh pada awal masa tanggap darurat hingga proses pemulihan. Atas semua itu, kata Clinton, tidak terlepas dari peran pemerintah, lembaga donor (NGO) dan juga BRR Aceh-Nias. Clinton juga memberi apresiasi yang besar atas kerja-kerja BRR yang telah membangun Aceh manjadi seperti sekarang ini.

Mantan Kepala BRR Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto menjelaskan banyak hal dalam perbincangan dengan Clinton. Ia juga menyatakan betapa besarnya peran para lembaga donor dan negara asing yang datang membantu Aceh.

“Apa yang Anda saksikan Aceh seperti ini, juga karena Anda ada di sini,” kata Kuntoro yang disambut tawa hangat Bill Clinton. Sekitar lebih kurang 40 menit di lokasi escape building, Bill Clinton dan rombongan menuju Lhokseudu, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar bertemu dengan nelayan setempat. Ia juga meletakkan karangan bunga di kuburan massal tsunami di Lampuuk dan mengunjungi Masjid Rahmatullah Lampuuk.

Sementara itu kedatangan Bill Clinton yang keempat kalinya ke Aceh ini sempat diwarnai dengan aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Aceh. Massa yang berjumlah puluhan orang itu menggelar aksinya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Sabtu (19/7). Mahasiswa menggelar aksinya di pintu masuk Bandara SIM dengan membawa spanduk dan poster kemudian dibubarkan polisi.

Dalam pernyataan sikapnya mahasiswa menolak kedatangan Bill Clinton ke Aceh karena Amerika Serikat mendukung invasi Israrel ke Palestina.(*serambi Indonesia)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel