Hak Baru untuk Pengguna Internet di Uni Eropa : “Hak Untuk Dilupakan”
Tuesday, 8 July 2014
SUDUT HUKUM | Kasus ini berawal dari
sebuah kasus tentang lelang rumah di Spanyol milik Mario Costeja. Enam belas
tahun yang lalu, Mario mengalami kesulitan keuangan dan untuk itu rumahnya akan
dilelang. Dan pemberitahuan mengenai lelangnya sendiri disiarkan di sebuah
surat kabar di Spanyol dan diindex oleh Google saat Koran ini mendigitalkan
arsipnya di internet.
Seperti yang dilaporkan oleh BBC,
lelangnya sendiri terjadi pada 1998 dan saat semua kesulitan sudah teratasi,
Mario hendak melupakan masalah hutang pajak yang sudah menimpanya. Tetapi,
masalahnya rupanya tidak berhenti sampai disana, Mario, setiap mengetik namanya
sendiri di mesin pencari Google selalu muncul berita mengenai lelang rumahnya
itu.
Karena masalahnya sudah lama
diselesaikan, Ia lalu meminta agar badan privasi Spanyol mengeluarkan perintah
kepada Google agar berita yang muncul di mesin pencari mengenai dirinya
dihapus, karena telah merusak reputasi dan privasinya. Permintaan tersebut
disetujui oleh badan privasi Spanyol tersebut, namun sayangnya Google menolak
dan membawa perkara ini ke Pengadilan dengan dasar bahwa Google tidak boleh
melakukan penyensoran atas materi yang telah dipublikasikan oleh Koran.
Pengadilan Spanyol menolak gugatan Google
dan Google lalu membawa perkara ini ke European Union Court of Justice.
Pengadilan lalu memutuskan untuk bahwa masyarakat berhak untuk meminta agar
suatu informasi agar dihapus jika informasi tersebut “inadequate, irrelevant or
no longer relevant“.
Dalam putusannya,Pengadilan Uni Eropa
menemukan fakta bahwa Google dan mesin pencari lainnya secara sistematis
mengkompilasi dan memberikan taut yang hal ini membuktikan bahwa mesin pencari
memiliki kontrol atas data pribadi seseorang.
Karena itu, menurut Pengadilan Uni Eropa,
mesin pencari harus mendengarkan dan juga terkadang wajibmemenuhi permintaan
seseorang saat orang tersebut meminta penghapusan link ke artikel surat kabar
atau situs lain yang berisi informasi usang atau tidak menyenangkan tentang
diri mereka sendiri.
Atas putusan ini, Viviane Reding, The EU
Justice Commissioner, menyambut gembira dalam sebuat post di facebook, dengan
mengatakan bahwa hal ini adalah “clear victory for the protection of personal
data of Europeans”. Lebih lanjut ia mengatakan “The ruling confirms need to
bring today’s data protection rules from the “digital stone age” into today’s
modern computing world”.
Kasus ini merupakan ujian penting bagi
salah satu peraturan data privasi mengenai “the right to be forgotten”.
Peraturan Data Privasi baru ini yang diusulkan oleh Komisi Eropa pada 2012 dan
usulan ini didukung juga oleh Parlemen Eropa pada Maret 2014.
Meski kasus ini berawal dari sebuah kasus
di Spanyol dan melibatkan Google, tapi putusan atas kasus ini diterapkan
terhadap 28 negara anggota Uni Eropa dan seluruh mesin pencari yang beroperasi
di Negara – Negara Uni Eropa termasuk Yahoo dan Bing.