Sebab Turunnya Surah Al-Kafirun
Friday, 11 July 2014
SUDUT HUKUM | Seperti diakui oleh ulama, al-Quran
diturunkan pada dua bagian. Pertama:
Bagian yang diturunkan secara spontan
(tanpa sebab tertentu), ia adalah mayoritas isi al-Quran. Kedua: Diturunkan setelah adanya kejadian tertentu
atau adanya pertanyaan. Pada sepanjang masa turunnya wahyu, yaitu dua puluh
tiga tahun.
Bagian terakhir inilah yang dicari
turunnya, karena mengetahui sebab dan kejadian yang mengiringi dan berkaitan
dengan suatu nash, akan membantu untuk memahaminya dengan baik, dan memahami
apa maksudnya.
Surah Al-Kafirun ini termasuk surah Makiyah
yang kandungan pokoknya menegaskan bahwa sesembahan yang disembah orang-orang
kafir sangat berlainan dengan sesembahan yang disembah Rasul SAW beserta para pengikutnya yang mereka sembah adalah
berhala, sementara yang disembah Rasul SAW dan para pengikutnya adalah Allah
SWT.
Oleh sebab itu kaum kafir Quraisy berusaha
keras membujuk dan mempengaruhi Rasulullah SAW., agar bersedia mengikuti ajaran
mereka. Mereka menawarkan harta kekayaan yang sangat banyak, agar beliau jadi
milioner terkaya di kota Makkah, kepada beliau dijanjikan akan dikawinkan
dengan wanita yang paling cantik, baik gadis maupun janda yang beliau
kehendaki. Mereka membujuk Rasulullah SAW., seraya mengatakan “inilah wahai
Muhammad yang kami sediakan buatmu agar kamu tidak memaki dan menghina Tuhan
kami selama satu tahun, jawab Rasulullah SAW. :”saat ini aku belum bisa
menjawab, aku akan menunggu wahyu dari Allah SWT., menurunkan wahyu kepada
Rasulullah SAW. berupa surah Al-Kafirun, yakni sebagai jawaban penolakan
terhadap tawaran kaum kafir.9 Tawaran yang menurut ukuran orang umum
sangat menggiurkan akan tetapi Rasulullah SAW tetap mempertahankan dakwah
Islam.
Disamping itu turun pula ayat ke-64 dari
surat AZ-Zumar:
Artinya:
“Katakanlah maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah hai orang-orang yang tidak berpengetahuan”.
Ayat di atasmempertegas pula kewajiban
menolak dan menjauhi bujuk rayu orang-orang Jahiliyah, yakni mereka yang
menyembah berhala.
Adapun menurut riwayat lain bahwa beberapa
orang kaum musyrik, termasuk Al-Walid bin Mughiroh dan Al-‘Ash bin Wail,
Al-Aswad bin Al- Muthallib
dan Umayyah bin Khalaf datang menemui Rasulullah SAW. menawarkan harta kekayaan
dan gadis tercantik kepadanya, dengan syarat beliau bersedia meninggalkan
kecaman terhadap Tuhan-Tuhan mereka, ketika Nabi menolak tawaran tersebut,
mereka menawarkan “Bagaimana jika anda menyembah Tuhan-Tuhan kami sehari, dan
kami menyembah Tuhanmu sehari (bergantian)? “Tetapi tawaran itu juga ditolak
oleh Nabi SAW., dan turunlah surah Al-Kafirun (sebagai penegasan bahwa tidak ada
toleransi di dalam peribadatan). Mengetahui surat ini turun untuk memberitahu
pada umat manusia terutama umat Muhammad SAW. bahwa Islam tidak mengenal
toleransi dalam hal keimanan dan peribadatan.[]
Download Surah Al-kafirun disini (Mp3)