Silaturrahmi Mendatangkan Banyak Rezeki
Wednesday, 15 October 2014
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rejekinya dan diperpanjang umurnya, maka hendaklah ia bersilaturahmi (menyambung ikatan rahimnya dengan saudaranya)”( HR. Muslim.)
SUDUT HUKUM | Sungguh luar biasa ajaran Islam. Bayangkan, sejak ribuan tahun lalu Islam telah menganggap pentingnya silaturahmi untuk meningkatkan rejeki. Dalam ilmu marketing, silaturahmi sebenarnya identik dengan customer relationship (hubungan dengan pelanggan). Ilmu marketing selalu menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan konsumennya.
Bagaimana silaturahmi bisa meningkatkan rejeki? Silaturrahmi hakikatnya melaksanakan hablum minannaas (hubungan dengan sesama manusia). Hablum minannaas yang baik adalah pertemuan antara dua orang atau lebih guna mencari kebenaran dan memperbincangkan keagungan Allah serta kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam hubungan tersebut akan mengalir rezeki karena Allah tidak menjatuhkan langsung rezeki dari langit, tetapi menyebar ‘kran – kran’ rezeki melalui manusia yang lain. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan hukum kemungkinan (The Law of Probability) untuk mendapatkan rezeki sebanyak – banyaknya dengan memperbanyak silaturrahmi. Hukum kemungkinan mengatakan, semakin banyak kita melakukan sesuatu, semakin besar peluang keberhasilan. Semakin banyak orang yang kita kenal, semakin banyak peluang mendapatkan ‘kran’ rezeki. Semakin beragam orang yang kita kenal, semakin beragam pula jalan menuju sukses finansial.
Penelitian Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelligence (EQ) menyebutkan bahwa kontribusi IQ terhadap kesuksesan hidup paling banyak 20 persen dan 80 persen sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yaitu sehimpunan faktor yang disebut kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan emosional yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Kalau kita memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, maka kualitas hubungan kita akan sangat baik, dan hal ini akan mendatangkan hubungan yang lebih luas, termasuk mengalirnya rezeki. Jadi dengan silaturahmi yang di dasarkan pada EQ yang tinggi, akan menjadikan orang saling mengenal lebih dalam. Mereka akan saling mengetahui kekurangan dan kelebihan serta bisa saling melengkapi.
Perkenalan itu bisa menimbulkan kepercayaan sehingga menimbulkan hubungan lebih luas seperti bisnis. Banyak ide atau gagasan akan muncul dalam pertemuan antara dua orang atau lebih. Ketika kita bersilaturahmi dengan teman lama, seringkali muncul ide - ide bisnis yang selama ini tidak pernah kita pikirkan. Manfaat lainnya, kita bisa direferensikan kepada temannya yang dinilai cocok dengan bisnis, karir atau perkerjaan kita. Silaturahmi tidak harus dengan teman lama, tetapi juga dengan kenalan - kenalan yang baru saja kita kenal. Selain itu, menjaga silaturrahmi yang pertama yang harus dilakukan adalah dengan orang tua kita. Sebab dengan selalu silaturrahmi secara baik, orang tua akan selalu ingat dan mendo’akan untuk kesuksesan kita. Do’a orang tua sangat kita harapkan karena do’anya sangat – sangat makbul.
Salah satu cara bersilaturrahmi yang efektif, yang dapat meningkatkan kekayaan adalah membentuk kelompok tertentu atau bergabung dalam sebuah organisasi. Dengan melakukan pertemuan rutin diantara sesama anggota organisasi, bisa timbul ide – ide dan peluang bisnis atau bantuan pemikiran untuk menyelesaikan masalah ataupun bantuan ekonomi seperti modal kerja. Menurut Napoleon Hill, salah satu kunci sukses dari orang - orang sukses adalah karena mereka memiliki kelompok bertukar pikiran dengan orang - orang yang ahli atau sukses di bidangnya, yang diistilahkan master mind.
Dalam buku Think and Grow Rich. Hill mengatakan: Master mind may be defined as : “Coordination of knowledge and effort, in a spirit of harmony, between two or more people, for the attainment of a definite purpose”. Ada dua manfaat dari master mind yaitu secara ekonomi dan psikis. Secara ekonomi bisa berupa nasehat, bimbingan atau kerjasama dalam mendapatkan dana atau modal usaha. Sedangkan secara psikis dapat memunculkan ide-ide baru. “No two minds ever come together without, thereby, creating a third, invisible, intangible force which may be likened to a third mind”.
Cara lainnya adalah bersilaturahmi dengan orang – orang sukses dan ikut ‘memanfaatkan’ kesuksesannya. Untuk dekat dengan mereka memang tidak gampang, tetapi bila kita sudah bisa dekat dengannya, mereka akan sangat membantu atau mempercepat kesuksesan kita. Untuk dapat dekat dengan mereka harus memiliki keahlian atau sesuatu yang bermanfaat bagi mereka. Misalnya sebagai penulis pemula, kita bisa ‘memanfaatkan’ orang - orang sukses untuk memberikan komentar pada buku kita. Cara ini memberikan manfaat kedua belah pihak. Buku kita akan meningkat pamornya, sedangkan mereka juga memperoleh manfaat publikasi gratis. Bila kita belum berpengalaman bisnis, kita bisa bekerjasama dengan pengusaha sukses untuk membuka cabang (sistem franchise). Bila kita pembicara, kita bisa menggandeng pembicara sukses untuk mengadakan acara bersama dan sebagainya. Jadi pepatah lama yang mengatakan
“orang yang dekat dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi baunya dan orang yang bergaul dengan pande besi akan bau keringat”, sangat benar adanya!. Meski demikian, untuk bersilaturrahmi dan berbuat baik jangan pilih-pilih orang. Silaturahmi harus dilakukan kepada semua, termasuk orang - orang yang menurut kita ‘kecil’ atau nggak level dibanding diri kita. Bila kita seorang manager sebuah perusahaan, harus juga berbuat baik kepada satpam atau tukang parkir bahkan preman.
Dengan silaturrahmi dan berbuat baik, kita akan mendapatkan manfaat misalnya bila kesulitan mencari tempat parkir, akan dibantu dengan ramah. Kita juga akan merasa lebih aman karena kendaraan kita tidak diusilin (diganggu)./*Sumber : Bisnis Dengan Modal Minimum hasil Maksimal