Pengertian Konversi Agama
Saturday, 21 February 2015
Pengertian Konversi Agama
Konversi berasal dari kata Conversion
(bahasa inggris) yang berarti “berlawanan arah” dengan sendirinya konversi
agama berarti terjadinya suatu perubahan keyakinan yang berlawanan arah dengan
keyakinan semula.
Pengertian konversi agama secara
etimologi berasal dari kata lain “conversio” yang berarti: tobat, tindak, berubah (agama). Berdasarkan arti kata-kata tersebut dapat
disimpulkan bahwa konversi agama mengandung pengertian : tobat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau
masuk kedalam agama ( menjadi raderi)
Sedangkan Konvensi Agama menurut
terminilogi sebagaimana di kemukakan oleh Max Heirich adalah suatu tindakan
dimana seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah kesuatu sistem
kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.
Konvensi Agama menurut Walter Horston Clank dalam bukunya ”The Psykology Of Religion”
memberikan definisi Konvensi Agama sebagai berikut: Konvensi Agama
sebagai suatu macam pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti, dalam sikap dan
ajaran tindak Agama, lebih jelas dan lebih tegas lagi, Konvensi Agama menunjukkan bahwa
suatu perubahan emosi yang tiba-tiba kearah
mendapat hidayah Allah secara mendadak telah terjadi. Yang mungkin sangat mendalam atau jangkal.
Dan mungkin pula terjadi perubahan
tersebut secara berangsur-angsur. Beralih Agama menurut Weber dan Dirkheim ada tiga, Pertama adalah kecenderungan masyarakat pada
doktrin keagamaan tertentu sangat dipengarui oleh kedudukan kelas penganutnya. Kedua adalah
beberapa ide Agama mencerminkan karakteristik kondisi manusia yang sangat
Universal dan karenanya mempunyai daya tarik luas menfrandensikan pembagian
statifikasi sosial. Ketiga adalah perubahan sosial, khusus di organisasi, yang
mengakibatkan hilangnya consensus budaya dan solidaritas kelompok dan membuat
manusia berada dalam situasi ”mencari komonitas” yakni pencarian nilai-nilai
baru yang akan menjadi anutan mereka dan kelompok-kelompok dimana mereka akan
bergabung.
Konversi agama secara psikologis, agama
sebagai kumpulan memerankan peranan penting proses konversi keseluruhannya. Hal ini
merupakan sasaran menarik bagi sosiologi agama, seseorang yang mengalami
pertobatan tidak akan tinggal diam. Ia didorong oleh keinginan untuk mencari
komunitas keagamaan yang dianggap sanggup memberikan jawaban yang meredakan
batinnya. Pada suatu ketika ia menjumpai suatu komunitas yang religius yang
menawarkan diri sebagai tempat untuk membangun kehidupan baru dimana tesedia
peranan-peranan baru yang memungkinkan pengembangan aspirasinya.
Jikalau dalam kelompok baru itu segala
sesuatunya dirasa sesuai dengan keinginannya, maka disitu ia meraa menemukan suatu cara yang diyakini sebagai panggilan baru.