Gambaran Tentang Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe
Saturday, 4 July 2015
Sudut Hukum | Mahkamah
Syar’iyah Lhokseumawe merupakan sebuah peradilan agama yang menerapkan dan
mengadopsi sistem peradilan Islam. Mahkamah Syar’iyah hanya di kenal di
provinsi Aceh, hal ini sesuai dengan pasal 128 s/d 138 UU Pemerintahan Aceh No.
11 Tahun 2006, Qanun Provinsi Aceh No. 10 Tahun 2002, dan keputusan Presiden
No. 11 Tahun 2003. Berdasarkan penetapan Menteri Agama No. 58 Tahun 1957
sebagai revolusi dari pasal 12 dan Perpu No. 45 Tahun 1957, maka sejak
tanggal 1 Desember 1975 Daerah Istimewa Aceh terdapat sebuah Pengadilan Agama
Tingkat Tinggi yang berkedudukan di Banda Aceh dan 16 Pengadilan Tingkat
Pertama yang berkedudukan di Kabupaten/ Kota.
Berdasarkan
keputusan Ketuan Mahkamah Agung RI tanggal 6 Oktober 2004 No.070/K/2004 tentang
Pengalihan sebagian tugas Pengadilan Negeri ke Mahkamah Syar’iyah dan peresmian
operasional kewenangan Mahkamah Syar’iyah tersebut oleh ketua Mahkamah Agung
pada tanggal 11 Oktober 2004 di Banda Aceh, maka tugas Mahkamah Syar’iyah
meliputi perkara Perdata dan sebahagian Perkara Pidana (jinayah). Hal
ini juga didukung oleh penandatangan damai antara Pemerintah RI dengan Gerakan
Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki pada 15 Agustus 2005. Perdamaian tersebut
melahirkan UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. Perdamaian ini ikut
memperkuat kedudukan Mahkamah Syar’iyah yang memberikan tempat khusus sebagai
salah satu alat kelengkapan Pemerintah Aceh yang berfungsi sebagai Lembaga
Yudikatif dan berdampingan dengan eksekutif dan legeslatif daerah.
Berdasarkan
Keputusan Menteri Agama No. 62 Tahun 1961, sejak tanggal 25 Juli 1961
dibentuknya sebuah cabang Pengadilan yang berkedudukan di Lhokseumawe dengan
nama Pengadilan Agama Lhokseumawe, namun kemudian Pengadilan ini berubah nama
menjadi Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dengan keputusan RI No. 11 Tahun 2003
tentang Mahkamah Syar’iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Adapun
wilayah kekuasaan hukum Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe mencakup empat
kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Banda Sakti
2. Kecamatan Muara Dua
3. Kecamatan Muara Satu
4. Kecamatan Blang Mangat
Adapun
nama Ketua Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe sejak berdiri adalah sebagai berikut:
No
|
Nama
|
Masa Periode
|
1
|
H. Hasan
|
Tahun 1961-1975
|
2
|
Drs. M. Lathif Wahidufuddin
|
Tahun 1975-1980
|
3
|
Drs. H. Iddris Mahmudi, SH
|
Tahun 1980-1993
|
4
|
Drs. H. Marluddin A. Jalil
|
Tahun 1993-2003
|
5
|
Drs. Muchtar Yusuf, Sh
|
Tahun 2003-2006
|
6
|
Drs. Zulkifli Yus
|
Tahun 2006-2008
|
7
|
Drs. Abdul Rahman Usman. SH
|
Tahun 2008-2010
|
8
|
Drs. H Adnan Gade
|
Tahun 2010-sekarang
|
Adapun
struktural kepengurusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
Ketua
Drs. H. Adnan Gade
|
Wakil Ketua
Drs.
H. Anhar, M.HI
|
Panitera/
Sekertaris
Drs.
H. Sirajuddin
|
Wakil Panitera
Drs.
Zulkarneini. R
|
Wakil Sekertaris
Dra.
Hj. Mainurmawati
|
1. Hawas
Bid. Adm
Drs.
Fachruddin
2. Haws
Bid. Keu
Drs.
Fakhrurrazi, S.Ag
3. Hawas
Bid. Bindalmin
Drs.
T. Syarwan
4. Hawas
Bid. Humas
Drs.
Ali Muddin
|
Majelis Hakim
1. Drs. H.
Abubakar Ubit
2. Drs. H.
Hasanuddin Jumadil, SH
3. Drs.
Fachruddin
4. Drs. Ali
Muddin
5. Drs. Ibnu
Khairi
6. Fakhrurrazi,
S.Ag
|
Adapun
letak geografis Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe adalah berada dalam wilayah
hukum kota Lhokseumawe di Gampong Simpang Empat Kecamatan Banda Sakti Kota
Lhokseumawe dengan batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan
dengan tanah/ rumah masyarakat
2.
Sebelah barat berbatasan dengan jalan Pang Akob/ rumah
masyarakat
3.
Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Malahayati/
Gedung DPRD Kab. Aceh Utara.
4. Sebelah
timur berbatasan dengan jalan Nyak Kamil/ Kantor MPD.