Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika
Saturday, 18 March 2017
SUDUT HUKUM | Terdapat 3 (tiga) faktor yang dapat dikatakan sebagai “pemicu” seseorang dalam penyalahgunaan narkotika. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan faktor ketersediaan narkotika itu sendiri, sebagai berikut :
- Faktor diri :
- Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari.
- Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran.
- Keinginan untuk bersenang-senang.
- Keinginan untuk dapat diterima dalam suatu kelompok (komunitas) atau lingkungan tertentu.
- Warkaholicagar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant(perangsang).
- Lari dari masalah, kebosanan.
- Mengalami kelelahan dan menurunnya semangat belajar.
- Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang kearah penyalahgunaan narkotika.
- Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
- Upaya ingin menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan dengan menggunakan obat penghilang rasa lapar yang berlebihan.
- Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima, atau tidak disayangi, dalam lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan.
- Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
- Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkotika.
- Pengertian yang salah bahwa narkotika sekali-sekali tidak akan menimbulkan masalah.
- Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan narkotika.
- Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkotika.
- Faktor Lingkungan
- Keluarga bermasalah (broken home).
- Ayah, Ibu, atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan pengedar gelap narkotika.
- Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkotika.
- Sering berkunjung ke tempat hiburan.
- Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
- Lingkungan keluarga yang kurang harmonis.
- Lingkungan keluarga dimana tidak ada kasih sayang komunikasi, keterbukaan, perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.
- Orang tua/ keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/ tanpa pengawasan.
- Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
- Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak kenal secara pribadi, tidak ada hubungan primer, ketidakacuhan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat.
- Pengangguran, putus sekolah dan ketelantaran.
- Faktor ketersediaan Narkotika :
Baca Juga
- Narkotika semakin mudah didapat dan dibeli.
- Harga Narkotika semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
- Narkotika semakin beragam dalam berbagai jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
- Modus operandi tindak pidana narkotika semakin sulit diungkap aparat hukum.
- Masih banyak laboraturium gelap narkotika yang belum terungkap.
- Sulit terungkapnya kejahatan komputer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis perdagangan gelap narkotika.
- Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkotika.
- Bisnis narkotika yang menjanjikan keuntungan besar.
- Perdagangan narkotika dikendalikan oleh sindikan yang kuat dan profesional.
- Bahan dasar narkotika (prekusor) beredar bebas di masyarakat.