Ciri-ciri Lansia
Wednesday, 18 September 2019
Lansia ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Ciri-ciri lansia adalah sebagai berikut:
- Usia lanjut merupakan periode kemunduran, Motivasi memerankan peranan penting dalam kemunduran, masa luang yang baru akibat tumbuhnya masa pensiun sering membawa kebosanan yang semakin memperkecil dan melemahkan motivasi seseorang.
- Perbedaan individual pada efek menua, Orang menjadi tua secara berbeda karena mereka mempunyai sifat bawaan yang berbeda, sosial ekonomi dan latar belakang pendidikan yang berbeda, serta pola hidup yang berbeda pula. Perbedaan kelihatan diantara orangorang yang mempunyai jenis kelamin yang sama, dan semakin nyata pria di bandingkan wanita karena menua terjadi dengan laju yang berbeda pada masing-masing jenis kelamin.
- Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda, Karena arti tua itu sendiri kabur dan tidak jelas serta tidak dapat dibatasi pada anak muda, maka orang cenderung menilai tua itu dalam hal penampilan dan kegiatan fisik. Bagi usia tua, anak-anak lebih kecil dibandingkan dengan orang dewasa dan harus dirawat, sedang orang dewasa adalah sudah besar dan dapat merawat diri sendiri.
- Berbagai streotipe orang lansia, Pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang lansia adalah pria dan wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalannya membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapapun, karena hari-harinya penuh dengan manfaat telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari orang-orang yang lebih muda.
- Sikap sosial terhadap lansia, Banyak pendapat yang tidak menyenangkan mengenai sikap sosial pada lansia.
- Lansia mempunyai status kelompok-minoritas, Kelompok minoritas merupakan status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelompok lainnya dan memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak memperoleh kekuasaan sama sekali.
- Menua membutuhkan perubahan peran, Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum berusia lanjut, pujian yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan mereka. Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi lansia menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan yaitu suatu perasaan yang tidak menunjang proses penyesuaian sosial seseorang.
- Penyesuaian yang buruk, Menurut pendapat Butler, orang yang berusia lanjut secara tidak proposional menjadi subjek bagi masalah emosional dan mental yang berat. Insiden psikopatologi timbul seiring dengan bertambahnya usia. Gangguan fungsional-keadaan depresi dan paranoid-terus bertambah, sama seperti penyakit otak setelah usia 60 tahun. Kasus bunuh diri juga meningkat seiring dengan usia.
- Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada lansia, Status kelompok minoritas yang dikenakan pada lansia secara alami telah membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermuda apabila tanda-tanda (Istiwidayanti, 1980: 383-385).