Pengertian Lansia
Wednesday, 18 September 2019
Lansia merupakan suatu keadaan
yang ditandai dengan perubahan dan penurunan kesehatan, kekuatan, ketahanan
fisik serta daya kemampuan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Perubahan
dan penurunan fisik pada lansia akan mempengaruhi kesehatan, ingatan serta
hubungan sosial (Monks, 2002: 334).
Menurut Hurlock (1982: 380)
lansia adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu
periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan, atau beranjak dari waktu penuh manfaat.
Menurut UU RI No.13 1998
dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas (Siti, 2010: 1). Pengertian ini berbeda dengan negara-negara maju seperti
Amerika yang mengartikan lansia sebagai orangorang yang menjalani siklus
kehidupan di atas 65 tahun. Proses penuaan disebut juga dengan “senescene”
artinya tumbuh menjadi tua (Hawari, 1997: 243).
Sedangkan Mangunprasodjo (2005:
3) mendefinisikan lansia (pria atau wanita) merujuk kepada seseorang yang
usianya sangat tua, kalau berjalan sudah tidak tegak lagi hingga memerlukan
bantuan tongkat. Rambutnya sudah memutih atau beruban. Usianya bisa 60 tahun lebih.
Secara fisik dia sudah tidak kuat mengangkat beban yang berat, susah berlari,
jalanpun sebentar-sebentar istirahat.
Lansia merupakan suatu priode
unik dan sulit dalam hidup. Lansia adalah suatu tahap peralihan dalam arti
bahwa baik pria maupun wanita harus menyesuaikan diri pada semakin berkurangnya
tenaga mental dan fisik. Mereka juga harus belajar menerima peranan yang pasif
dan mau bergabung pada orang lain sebagai pengganti dari peranan-peranan kepemimpinan
aktif seperti dimasa lalu, dalam keluarga atau tempat kerja (Gladstone, 1994:
134).
Dari beberapa pendapat diatas
pada dasarnya proses menua merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan.
Segala perubahan yang terjadi, selain merupakan hal yang menuntut kemampuan
adaptasi yang terus menerus sebenarnya merupakan proses keseimbangan alami yang
tersendiri.
Perubahan-perubahan yang terjadi,
meliputi fisik-biologis, mental-emosional dan sosial budaya. Proses ini tidak
selalu bersama-sama datangnya, namun masing-masing mempunyai perjalanan
sendiri-sendiri.