Hadis tentang malu
Wednesday, 30 April 2014
SUDUT HUKUM | Sifat malu merupakan salah
satu dari sifat terpuji. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ
Sesungguhnya rasa malu itu hanya
mendatangkan kebaikan [HR. Bukhari]
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ
وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا
إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Iman memiliki tujuh puluh atau enam puluh
cabang lebih. Yang tertinggi adalah ucapan LÂ ILÂHA ILLALLÂH dan yang terendah
adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu itu salah satu
cabang dari keimanan. [HR. Muslim]
دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ
Biarkan dia, karena sesungguhnya malu
itu adalah sebagian dari iman. [HR. Bukhari]
اسْتَحْيُوا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ
قَالُوا : إِنَّا نَسْتَحِي يَا رَسُولَ اللَّهِ , قَالَ لَيْسَ ذَلِكَ وَلَكِنْ مَنْ
اسْتَحَى مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ فَلْيَحْفَظِ الرَّأْسَ وَمَا حَوَى وَلْيَحْفَظِ
الْبَطْنَ وَمَا وَعَى وَلْيَذْكُرِ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ
تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنْ اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ حَقَّ الْحَيَاءِ
Hendaklah kalian benar-benar merasa malu
kepada Allâh Azza wa Jalla ." Para sahabat menjawab, "Kami sudah
merasa malu, wahai Rasûlullâh." Rasûlullâh bersabda, "Bukan
itu maksudnya, akan tetapi barang siapa yang benar-benar merasa malu
kepada Allâh Azza wa Jalla maka dia harus menjaga kepala beserta isinya,
menjaga perut beserta isinya dan dia terus mengingat kematian. Orang yang
menginginkan akherat, dia pasti akan meninggalkan keindahan dunia. Barangsiapa
melakukan ini berarti dia benar-benar merasa malu kepada Allâh.[HSR
Ahmad dan Tirmidzi]
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ
النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Sesungguhnya diantara perkataan kenabian
pertama yang diketahui manusia ialah “Jika engkau tidak malu, maka
berbuatlah sesukamu [HR. Bukhâri]
الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ
Sesungguhnya rasa malu itu hanya
akan mendatangkan kebaikan [HR. Bukhari]
إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah
sesukamu [HR. Bukhâri]