Taubatnya Ibrahim bin Adham
Friday, 5 December 2014
SUDUT HUKUM | kisah ini dinukilkan dalam kitab Durratunnasihin,
diceritakan pada suatu hari Ibrahim bin adham keluar untuk berburu. Maka ketika
sampai disuatu tempat dia berhenti dan mengeluarkan bekalnya untuk dimakan.
Tatkala dia sedang makan tiba-tiba
datanglah seekor burung gagak dan menyambar sepotong roti dengan paruhnya dan
kemudian terbang.
Ibrahim bin Adham terkejut dan kagum dengan
kejadian ini, sehingga dia bergegas mengambil kudanya dan mengikuti kemana
burung tadi terbang. Burung gagak tadi ternyata berhenti pada sebuah gunung .
dan dia berhenti dan mendaki gunung
mencari kemana burung itu pergi.
Setelah Ibrahim bin Adham dekat dengan
burung gagak itu, dia melihat seorang laki-laki yang terikat tangan dan kakinya
tertidur terlentang. Ketika dia melihat sedemikian rupa, dia melepaskan tali
pada tangan dan kakinya. Terus dia bertanya pada laki-laki itu tentang bagaimana
hal ikhwannya sehingga tentang kejadian yang dialaminya.
Laki-laki itu berkata:
saya adalah seorang pedagang yang dihadang oleh perampok dalam perjalanan, mereka mengambil semua harta yang saya bawa, mereka mengikat tangan dan kaki saya terus saya dilempar kesini, sudah tujuh hari saya terbaring disini,burung gagak itu datang pada saya tiap hari membawakan saya roti, dengan demikian Allah ta’ala tidak membiarkan saya lapar selama tujuh hari”.
Setelah kejadian ini, Ibrahim bin Adham
bertobat kepada Allah Ta’ala, melepaskan pakaian kebesarannya ( pada saat itu
dia seorang raja ) dan berganti dengan pakaiian sufi dan dia mendermakan semua
tanah miliknya.
Kemudian dia mengambil tongkat pergi ke
kota mekah tanpa membawa bekal dan kendaraan serta bertawakkal berserah diri
kepada Allah, Dia tidak merasakan lapar hingga masuk ke kota mekah.