Biografi dan Karya Muhammad Syahrur
Sunday, 31 July 2016
SUDUT HUKUM | Muhammad Syahrur dilahirkan di Damaskus Syiria pada tanggal 11
April 1938. Ia adalah seorang Guru Besar di Universitas Syiria, Damaskus.
Bapaknya bernama Deyb Ibn Deyb Syahrur dan ibunya adalah Siddiqah Binti Salih
Filyun. Syahrur dikaruniai lima orang anak: Tariq, al-Lais, Basul, Masun dan
Rima, hasil pernikahannya dengan ‘Azizah.
Seperti anak-anak pada umumnya Syahrur kecil memperoleh pendidikan
dasar di lembaga pendidikan Abd Al-Rahman Al-Kawakibi, Damaskus. Setelah
menamatkan pendidikan dasarnya, Ia meneruskan ke jenjang selanjutnya, semacam
SLTP di negara kita, di lembaga pendidikan yang sama dan selesai pada 1957.
Kemudian pada tahun 1958 ia pergi ke Uni Soviet untuk belajar ilmu teknik
dengan beasiswa dari pemerintah. Ia belajar di Moskow sejak tahun 1959 dan
meraih gelar Diploma pada tahun 1964. Pada tahun 1965 Syahrur kembali ke
negaranya dan mengabdikan dirinya pada Universitas Syiria Damaskus.
Pada tahun 1967, Syahrur memperoleh kesempatan untuk melakukan
penelitian di Imperial College di London, Inggris. Namun ia terpaksa harus
kembali ke Syiria, karena pada saat itu terjadi “Perang Juni”
antara Syiria dan Israil yang mengakibatkan putusnya hubungan diplomatik Syiria
dengan Inggris.
Akhirnya Syahrur memutuskan pergi ke Dublin, Irlandia guna
melanjutkan studinya menempuh program Magister dan Doktoral dalam bidang yang
sama dengan spesialisasi Mekanika Pertanahan dan Fondasi (Mekanika Turbat Wa Asasat) sebagai utusan dari Universitas Damaskus di Ireland National University (al- Jami’ah al-Qaumiyah
al-Irlandiyah). Di tahun 1969 Syahrur meraih gelar Master
dan tiga tahun kemudian, 1972, ia menyelesaikan program Doktoralnya. Pada tahun
ini ia juga diangkat secara resmi menjadi dosen Fakultas Teknik Sipil
Universitas Damaskus mengampu mata kuliah Mekanika Pertanahan dan Geologi
hingga sekarang.
Selain kesibukannya sebagai dosen, sejak tahun 1972 ia bersama
beberapa rekannya di Fakultas membuka Biro Konsultasi Teknik. Pada tahun
1982-1983 ia mendapat kesempatan menjadi tenaga ahli di Saudi Arabia pada
Al-Saud Consult.
Syahrur juga mempelajari ilmu bahasa dan filsafat – disamping bahasa
arab ia juga menguasai bahasa bahasa Inggris dan Rusia. Sejak saat itu ia
mengajar teknik di Universitas Damaskus sampai sekarang. Di Universitas
Damaskus ini ia juga menulis beberapa karyanya antara lain buku tentang Teknik
Fondasi Bangunan dan Teknik Pertanahan.
Karya-karya Muhammad Syahrur
Beberapa kegiatan yang menyita perhatiannya sebagai pengajar pada
Fakultas Teknik Universitas Damaskus tidak menyurutkan semangatnya untuk
berkarya dalam hal tulis menulis. Hal ini dapat kita lihat beberapa tulisannya
baik dalam bentuk buku ataupun artikel.
Beberapa buku dalam bidang spesialisasinya telah ditulis dan
tersebar di Damaskus, seperti Teknik Fondasi Bangunan (Handasat al-Asasat) yang
terbagi dalam tiga jilid dan Teknik Pertanahan (Handasat Al-Turab).
Meskipun dasar pendidikan Syahrur adalah Teknik, namun tidak berarti
ia sama sekali kosong mengenai wacana keislaman. Sebagaimana ia tertarik untuk
mengkaji al-Qur'an dan Sunnah Nabi secara lebih serius, dengan metode linguistiknya
dan dibingkai dengan ilmu eksaktanya, kemudian dituangkan dalam beberapa
bukunya tentang pemikiran keislaman.
Gagasan tentang keIslaman Syahrur dituangkan dalam karya monumentalnya
al-Kitab Wa al-Qur'an: Qira’ah Mu’asirah. Buku Syahrur ini
menjadi the best seller dan terjual dalam ribuan eksemplar. Buku ini telah dicetak
beberapa kali. Cetakan pertamanya pada tahun 1990 dan pada 1992 buku ini
dicetak kembali. Eickleman, merekam bahwa pada tahun 1993 buku ini telah
terjual sebanyak 13.000 eks di Syiria, 3000 eks di Mesir dan 10.000 eks di Arab
Saudi dan buku itu di luar buku yang disalin secara ilegal.
Buku keduanya yang dipublikasikan adalah “Dirasat Islamiyyah Mu’asirah Fi al-Daulah Wa
al-Mujtama’” (1994). Buku ini merupakan pengantar
tentang jawaban atas kritik-kritik yang diarahkan para pemikir muslim saat itu
kepada buku pertamanya (al-Kitab
Wa al-Qur'an).
Syahrur mendapat banyak tanggapan dan kritik, dikarenakan pendekatan
yang ia gunakan sama sekali berbeda yakni pendekatan eksakta ilmu teknik dan
analisa matematika, baik pada buku pertama ataupun kedua. Tetapi hal itu tidak
membuat Syahrur surut dalam mengembangkan wacana keislamannya. Ia kembali
menulis buku untuk yang ketiga yang ia beri judul “Al-Islam Wa Al-Iman: Manzumah al- Qiyam” (1996).
Ketiga buku inilah yang akan menggambarkan proyek pembaharuan
Syahrur dalam pemikiran Islam kontemporer. Buku lain yang ditulis oleh Syahrur
adalah “Masyru’al-Amal al- Islam” (1999) dan buku yang baru saja ditulis pada tahun 2000 adalah “Nahwu Ushul Jadidatun lil Fiqh al-Islami: Fiqh al-Mar’ah”. Dalam buku ini ia mencoba membaca kembali Fiqh Islam Klasik
dengan mengangkat isu kesetaraan gender.
Selain dipublikasikan dalam bentuk buku, Syahrur juga sering menyumbangkan
buah pikirannya lewat artikel-artikel dalam seminar atau media publikasi,
seperti “The Divine Text and Pluralism in
Muslim Societies”, dalam Muslim Politics Report,14 (1997),
dan “Islam and the 1995 Beijing World
Conference on Women”, dalam, Kuwaiti Newspaper, dan kemudian
dipublikasikan dalam bunga rampai, Charles Kurzman (ed.), Liberal Islam: A Sourcebook (New York & Oxford: Oxford University Press, 1988).
Rujukan:
- M. In’am Esha, “M. Syahrur: Teori Batas” dalam Drs. A. Khudhori Saleh, M.Ag., Pemikiran Islam Kontemporer, Yogyakarta: Jendela, 2003,
- M. Khoirul Muqtafa, “Membincang Fiqh al-Mar’ah ala Syahrur” dalam Jurnal Tashwirul Afkar, edisi Islam Pribumi; Menolak Arabisme, Mencari Islam Indonesia, No. 14 tahun 2003,
- Muhammad Syahrur, Dirasat Islamiyyah Mu’asirah Fi al-Daulah Wa al-Mujtama’, Damaskus: Al-Ahali li At-Tiba’ah Wa al-Nashr Wa al-Tauzi’, cet. I, 1994,
- Muhammad Syahrur, Al-Kitab Wa Al-Qur’an: Qira’ah Mu’asirah, Damaskus: Al- Ahali li At-Tiba’ah Wa al-Nashr Wa al-Tauzi’, cet. II, 1990,
- M. Aunul Abied Shah dan Hakim Taufiq, Tafsir Ayat-Ayat Gender dalam Al-Quran : Tinjauan terhadap Pemikiran Muhamad Syahrur dalam “Bacaan Kontemporer” Dalam Islam Garda Depan : Mosaik Pemikiran Islam Timur Tengah, Editor M. Aunul Abied Shah et.al, Bandung : Mizan, 2001.