Karya-karya Fazlur Rahman
Thursday, 18 August 2016
SUDUT HUKUM | Perkembangan
pemikiran dan karya-karya Fazlur Rahman dapat diklasifikasikan
ke dalam tiga periode, yaitu periode pembentukan (formasi), periode
perkembangan, dan periode kematangan. Periode pertama disebut periode
pembentukan karena pada periode ini Fazlur Rahman mulai meletakkan
dasar-dasar pemikirannya dan mulai berkarya. Periode ini dimulai sejak Fazlur
Rahman belajar sampai dengan menjelang pulang ke negerinya, Pakistan. Pada
periode ini, Fazlur Rahman berhasil menulis tiga karya intelektualnya,
yaitu: Avicenna’s Psychology (1952),
berisikan kajian dari pemikiran Ibn
Sina yang terdapat dalam kitab Kitab al-Najat,
Avicenna’s De Anima,
being the Psychological Part of Kitab al-Shifa’,
merupakan suntingan dari kitab al-Nafs
yang merupakan bagian dari Kitab al-Shifa’ dan
Prophecy in
Islam: Philosophy and Orthodoxy.
Periode kedua
disebut periode perkembangan, periode ini dimulai sejak kepulangan
Fazlur Rahman dari Inggris ke Pakistan sampai menjelang keberangkatannya
ke Amerika. Periode ini ditandai dengan suatu perubahan yang radikal.
Fazlur Rahman secara intens terlibat dalam upaya-upaya untuk merumuskan
kembali Islam dalam rangka menjawab tantangan-tantangan dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat muslim kontemporer, khususnya bagi Pakistan.
Keterlibatan Fazlur Rahman ini menghasilkan karya yang berbentuk buku, Islamic
Methodology in History (1965), karya ini membahas konsep sunnah,
ijtihad, dan ijma’. Intisari dari buku tersebut adalah pemikiran bahwa dalam
perjalanan sejarah telah terjadi pergeseran dari otoritas sunnah Nabi menjadi sunnah
yang hidup dan akhirnya menjadi hadits.
Menurut FazlurRahman, sunnah Nabi merupakan sunnah yang ideal, sunnah yang
hidup merupakan interpretasi dan implementasi kreatif para sahabat dan
tabi’in terhadap sunnah ideal tersebut. Sedangkan hadits merupakan
upaya penuturan sunnah dalam suatu catatan. Dari sunnah tersebut, ia
ingin membangun kembali mekanisme “Sunnah-Ijtihad-Ijma’”. Buku kedua
yang dihasilkan Fazlur Rahman dalam periode ini adalah berjudul Islam
(1966) buku ini merupakan upaya Fazlur Rahman dalam menyajikan sejarah
perkembangan Islam secara umum, yaitu kira-kira selama empat belas abad
keberadaan Islam. Dalam buku ini, Fazlur Rahman lebih dominan mengemukakan
kritik historis, di samping sedikit memberikan harapan dan saran-saran.
Periode ketiga
disebut dengan periode Kematangan, karya-karya intelektual
Fazlur Rahman sejak kepindahannya ke Chicago (1970) mencakup hampir seluruh
kajian Islam normatif maupun historis. Dalam periode ini ia berhasil
menyelesaikan beberapa buku; pertama, Philosophy of
Mulla Sadra Shirazi
(1975), buku ini merupakan kajian historis Fazlur Rahman terhadap pemikiran
Shadr al-Din al-Shirazi (Mulla Sadra). Di dalamnya mengungkapkan
tentang sanggahan bahwa tradisi filsafat Islam telah mati setelah
diserang bertubi-tubi oleh al-Ghazali untuk membantah pandangan sarjana barat
modern yang keliru tentang hal tersebut.
Buku kedua, Major
Themes of Qur’an (1980), buku ini berisi delapan tema pokok
al-Qur’an, yaitu; Tuhan, Manusia sebagai Individu, Manusia sebagai
anggota Masyarakat, alam semesta, kenabian dan wahyu, eskatologi, setan dan kejahatan,
serta lahirnya masyarakat muslim. Melalui karya ini, Fazlur Rahman
berhasil membangun suatu landasan filosofis yang tegar untuk perenungan
kembali makna dan pesan al-Qur’an bagi kaum muslimin kontemporer.
Buku ketiga yang dihasilkan Fazlur Rahman adalah "Islam
and Modernity:
Transformation of an Intellectual Tradition (1982).”
Dalam buku ini
Fazlur Rahman berbicara tentang pendidikan Islam dalam perspektif sejarah dengan
al-Qur’an sebagai kriteria penilai.
Buku terakhir
yang dihasilkan oleh Fazlur Rahman adalah Health and Medicine
in Islamic Tradition (1987). Buku ini berusaha memotret kaitan antar organis
antara Islam sebagai sistem kepercayaan dan Islam sebagai sebuah tradisi
pengobatan manusia. Dengan menjelajahi teks-teks al-Qur’an dan Hadits
Nabi serta sejarah kaum muslim, Fazlur Rahman memperlihatkan bahwa
perkembangan ilmu pengobatan dalam tradisi Islam digerakkan oleh motivasi etika
agama dan keyakinan, bahwa mengobati orang sakit adalah bentuk
pengabdian kepada Allah. Di samping itu, Fazlur Rahman juga menunjukan
bahwa tergesernya ilmu pengobatan Islam oleh ilmu pengobatan barat telah
memunculkan problem etis, yaitu hilangnya dimensi religiusspiritual dalam pengobatan manusia.
Rujukan:
Taufik
Adnan Amal, Islam dan Tantangan Modernitas (Studi atas
Pemikiran Hukum Fazlur
Rahman), Bandung: Mizan, 1989
Ali
Masrur, Ahli Kitab Dalam Al-Qur’an: Model Penafsiran
Fazlur Rahman, Yogyakarta: PT. Tiara
Wacana, 2002.