Pengertian Fidyah Puasa dan Dasar Hukumnya
Tuesday, 30 May 2017
SUDUT HUKUM | Secara bahasa kata fidyah itu bermakna harta untuk tebusan. Lengkapnya makna bahasa dari kata fidyah:
Harta atau yang sejenisnya yang digunakan untuk menyelamatkan seorang tawanan dan sejenisnya, sehingga terbebas dari apa yang menawannya.
Istilah fidyah digunakan dalam Al-Quran Al-Kariem ketika Allah SWT menceritakan tentang Nabi Ismail alaihissalam yang nyaris disembelih oleh ayahnya, Nabi Ibrahim alaihissalam.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar (QS. Shaffaat : 107)
Secara Istilah
Sedangkan secara istilah, kata fidyah didefinisikan sebagai:
Pengganti untuk membebaskan seorang mukallaf dari larangan yang berlaku padanya.
Sedangkan fidyah puasa adalah memberi makan kepada satu orang fakir miskin sebagai ganti dari tidak berpuasa. Fidyah itu berbentuk memberi makan sebesar satu mud sesuai dengan mud nabi. Ukuran makan itu bila dikira-kira adalah sebanyak dua tapak tangan nabi SAW. Sedangkan kualitas jenis makanannya sesuai dengan kebiasaan makannya sendiri.
Dasar Hukum Fidyah
Kewajiban membayar fidyah atas puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan berdasarkan firman Allah SWT :
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 184)