Fungsi Shalat Bagi Manusia
Tuesday, 24 February 2015
Fungsi Shalat Bagi Manusia
Dalam shalat manusia memang berhadapan
dengan Tuhan. Dalam shalat seseorang melakukan hal-hal berikut : memuja ke-Maha
Sucian Tuhan, menyerahkan diri kepada Tuhan, memohon semoga dilindungi dari
godaan syaitan, memohon semoga diberi ampun dan dibersihkan dari dosa, memohon supaya
diberi petunjuk kepada jalan yang benar dan dijauhkan dari kesesatan, perbuatan-perbuatan tidak baik,
perbuatan-perbuatan jahat dan sebagainya. Pendek kata dalam dialog dengan Tuhan
itu seseorang meminta supaya ruhnya disucikan.
Dialog ini wajib diadakan lima kali
sekali, dan kalau seseorang lima kali sehari dengan sadar memohon pensucian
ruh, dan ia memang berusaha ke arah yang demikian, ruhnya akan dapat menjadi
bersih dan ia akan dijauhkan dari perbuatan-perbuatan tidak baik, atau dari
perbuatan-perbuatan jahat.
Dalam Ensiklopedi Islam dijelaskan
shalat yang dilaksanakan dengan hati yang penuh taqwa dan mengharap keridhaan Allah SWT akan mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
jiwa dan menopang manusia untuk berakhlak mulia. Dengan demikian shalat dapat berperan
sebagai alat penangkal yang dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan
mungkar (QS. 29: 45). TM. Hasbi Ash Shiddieqqy menyebutkan
fungsi shalat di antaranya (1) menciptakan jiwa yang jernih; (2) membesarkan
Tuhan yang disembah; (3) menjauhkan diri dari fahsya dan mungkar. Selanjutnya
ia mengatakan, esensi yang tertentu sembahyang fardhu: (1) memperbaiki keadaan
hamba dan menolongnya untuk menyelesaikan segala kewajiban dan menjauhkan diri
dari segala keharaman; (2) memperoleh ampunan dosa dan mendapat kelembutan
rahmat Tuhan.
Nasruddin Razak menyatakan, makin banyak
shalat itu dilakukan dengan kesadaran bukan dengan paksaan dan tekanan apapun berarti
sebanyak itu rohani dan jasmani dilatih berhadapan dengan Dzat Yang Maha
Suci. Efeknya membawa kepada kesucian rohani
dan jasmani